Nabil Husien Desak Polda Kaltim Usut Tuntas Kasus Pencabulan Anak

KALTIMS.COM - Sebagai Anggota Komisi 3 di DPR RI, Nabil Husien berjanji akan ikut mengawal segala kasus kejahatan terhadap anak. Ya, hal itu seperti yang diliatkan baru-baru ini, terhadap kasus seorang anak di bawah umur di Balikpapan Utara, yang harus merasakan pilu sebab dicabuli oknum pemilik kos secara sadis, hingga korban mengalami luka berat di bagian alat vitalnya.

"Kekerasan terhadap anak terus berulang. Apa yang dialami korban ini sangat menyayat hati. Saya meminta kepolisian mengambil langkah tegas untuk segera menuntaskan kasus ini," urai Nabil Husien. "Penegakan hukum yang tegas terahadap pelaku kejahatan seksual terhadap anak, harus memberikan efek jera. Kejahatan ini tidak bisa ditolerir, karena bisa merusak masa depan anak sebagai korban kekerasan seksual," urai Nabil lagi.

Anggota Komisi III DPR RI Nabil Husien Said Amin pun mendesak aparat hukum dalam hal ini Polda Kaltim untuk segera menindaklanjuti laporan tersebut. Ia mengingatkan kasus ini, harus benar-benar terselesaikan dan memberikan dampak hukum yang baik bagi masyarakat luas. Nabil Husien yang juga pemilik klub Borneo FC Samarinda tu mengkhawatirkan luka batin dan traumatik yang diderita kprban bisa merebut masa depan korban. Oleh karena itu, Nabil Husien meminta penegakan hukum terhadap kasus ini harus dikawal hingga tuntas hingga memberikan efek jera bagi pelakunya.

"Apalagi kejadiannya di Kalimantan Timur. Saya punya tanggung jawab moral dan tanggung jawab konstitusi untuk memastikan penanganan kasus ini benar-benar sesuai koridornya,” ungkap politisi Partai Nasdem tersebut.

Kasus kekerasan seksual terhadap anak di Kalimantan Timur memang cukup mengkhawatirkan. Seperti diberitakan, dari jumlah kasus kekerasan yang dilaporkan, ada sekitar 40-50 persen korbannya, merupakan orang dewasa. Yang menjadi ironi, 50-60 persen adalah anak-anak.

Di tahun 2023 saja, ada tercatat 1.108 kasus criminal, dimana kurang lebih 750 atau 60 persennya adalah kasus kekerasan yang melibatkan perempuan dan anak. Data itu, menunjukkan bahwa proporsi korban anak yang lebih besar dibandingkan orang dewasa. [AHS/*]